Jumat, 20 Agustus 2010

Lapan Ragukan Meteor Jatuh di Cirebon

VIVAnews - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) meragukan benda yang jatuh di lapangan Pabrik Gula Tersana Baru, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kemarin malam sebagai meteorit.
Pasalnya, sisa-sisa benda yang ditemukan di lokasi jatuhnya benda tersebut tidak seperti biasanya.




"Kami masih meragukan objek yang ditemukan di Cirebon itu sebagai meteorit," kata peneliti Lapan, Thomas Djamaludin saat dihubungi VIVAnews, Kamis 19 Agustus 2010.

Dia mengatakan meteorit yang biasa jatuh ke bumi terdiri dari beberapa bentuk. Bentuk-bentuk meteorit yang jatuh ke bumi itu bisa berbentuk besi, batuan, campuran antara besi dan batuan, dan es.
"Namun meteorit dalam bentuk es ini sangat jarang karena sudah meleleh atau mencair sebelum sampai ke bumi," kata dia.

Sedangkan, meteor jatuh di Cirebon malam itu belum pernah ditemukan sebelumnya. Sehingga, kata dia, sejauh ini Lapan belum bisa menyimpulkan benda apakah yang jatuh tersebut. "Kami masih perlu waktu untuk meneliti, untuk menentukan komposisi kimianya," kata dia.

Lapan masih menganggap benda yang ditemukan itu dalam tiga kemungkinan. Pertama,  benda itu bisa jadi meteorit. "Tapi jenisnya belum diketahui. Karena efek lelehan dan waktu jatuhnya yang menyala baru sekali ini terjadi," kata dia.

Kedua, objek itu adalah sampah antariksa seperti bekas roket atau satelit. Namun, lanjut dia, kemungkinan ini sangat kecil. "Karena untuk jenis ini biasanya dalam bentuk logam, tidak seperti yang ditemukan ini," kata dia.

Sementara kemungkinan ketiga benda ini adalah objek yang berasal dari bumi. "Artinya dilontarkan dari ketinggian atau dilontarkan dari  tempat lain," kata dia.

Lapan, kata dia, telah membawa contoh benda yang jatuh itu ke laboratorium. Contoh itu akan dipastikan jenisnya, apakah meteorit atau bukan. "Namun kami belum bisa memastikan kapan penelitian itu akan selesai," kata dia.

Seperti diketahui bekas jatuhnya meteorit itu membentuk lubang dengan diameter sekitar 1 meter dan menimbulkan bau belerang yang menyengat. Benda itu meleleh begitu menghujam tanah, dan menimbulkan suara gemuruh. (umi)
• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar